TRIBUNJABAR.ID - Rasanya publik Indonesia sudah tidak asing saat mendengar istilah 'Cicak vs Buaya'.
Istilah itu begitu populer di tahun 2009 lalu. Baik di media cetak atau televisi, 'Cicak vs Buaya' dipilih menjadi judul yang tepat untuk menarik perhatian khalayak.
Istilah tersebut bukan lahir dari media melainkan dari seorang sosok polisi jenderal bintang tiga, Susno Duadji.
"Cicak kok mau melawan buaya," ucapnya kala itu.
Istilah Cicak vs Buaya jadi ramai saat adanya perseturuan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2009 silam.
Kala itu Susno tengah menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri.
Hamid Awaludin Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar menyebut, polemik 'Cicak vs Buaya' bak sebuah panggung yang pemerannya adalah Susno Duadji dan KPK. Di sana Susno seolah berperan sebagai tokoh antagonis dan KPK berada di posisi sebaliknya.
Cicak vs Buaya semakin heboh ketika Polri 'membalas' dengan menetapkan status tersangka kepada dua pimpinan KPK saat itu, Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto.
Mereka diduga menerima uang dari Anggodo Widjojo, adik buron kasus Sistem Korupsi Radio Terpadu.
Namun, dugaan ini tidak pernah dibuktikan, karena kasus ini berujung pada deponering atau penghentian perkara demi kepentingan umum.
http://jabar.tribunnews.com/2018/06/03/dulu-jenderal-bintang-3-heboh-cicak-vs-buaya-hingga-pernah-dipenjara-kini-dia-mantap-jadi-petaniBagikan Berita Ini
0 Response to "Dulu Jenderal Bintang 3, Heboh Cicak vs Buaya, hingga Pernah Dipenjara, Kini Dia Mantap jadi Petani"
Post a Comment