TRIBUNJABAR.ID - Menjadi orangtua bukanlah pekerjaan yang mudah, terutama pada pengalaman pertama.
Itu sebabnya penting untuk mengenali kesalahan yang sering dilakukan orangtua baru, agar dapat menghindari kesalahan tersebut.
Mengenali Berbagai Kesalahan
Kedatangan seorang bayi tak seperti layaknya kita membeli barang yang sudah disertai dengan buku panduan.
Berikut beberapa kesalahan yang umum dilakukan orangtua baru, seperti dilansir alodokter.com.
- Mudah terpengaruh orang lain
Saat Si Kecil lahir, baik mertua atau orang tua biasanya ikut mendominasi caramu merawat bayi baru lahir.Atau, beragam informasi dari internet yang akan memengaruhi teknik perawatan bayi yang kamu lakukan.
Padahal kamu dan Si Kecil punya ikatan batin yang sudah tercipta bahkan sebelum ia lahir.
Untuk itu, kamu dapat mulai meyakini nalurimu sebagai ibu ketimbang mendengarkan saran dari orang lain yang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan bayimu.
- Sulit Terbiasa dengan Rutinitas Tidur yang Baru
Bagi orangtua baru, tidur akan menjadi waktu yang sangat berharga. Kemungkinan orang tua baru hanya dapat tidur selama beberapa jam saja setiap malam.Namun setiap anak punya pola tidur yang berbeda, jadi jangan risau saat mendengar bayi orang lain memiliki waktu tidur yang lebih lama.
Faktanya, 50% anak berusia 2 tahun masih terbangun di tengah malam.
Jadi bukan hanya kamu yang merasakannya, melainkan juga banyak orang tua lainnya.
- Bingung Menghadapi Tangisan Bayi
Ada yang mengatakan untuk langsung menggendong bayi, sementara yang lain menyarankan tetap mendiamkannya untuk melihat apakah tangis akan mereda dengan sendirinya.Nah, di saat inilah kamu perlu mendengarkan naluri sebagai ibu.
Menangis adalah cara bayi untuk berkomunikasi.
Manfaatkan naluri ibu untuk merasakan apa yang dibutuhkan oleh Si Kecil, dan untuk meredakan tangisnya.
- Mengabaikan Pasangan
Menyusui, menimang, hingga mengganti popok Si Kecil adalah rutinitas yang harus kamu lakukan, dan pasti cukup menguras tenaga.Meski begitu, jangan jadikan ini alasan untuk melupakan perhatian pada suami.
Bila perlu, luangkan waktu satu hari khusus untuk berkencan berdua dengan suami.
Kamu bisa menitipkan Si Kecil pada keluarga atau orang yang kamu percaya, untuk mengasuhnya selama beberapa jam.
Memiliki anak bukan berarti keintiman suami dan istri harus berkurang.
- Terlalu Mendominasi Merawat Bayi
Seorang ibu umumnya lebih merasa mampu mengurus bayi ketimbang ayah. Padahal semestinya, ibu memberi kesempatan juga untuk ayah merawat bayi.Ingat, kamu bisa kewalahan jika melakukan semuanya sendiri.
Nah, jika suami sudah berusaha membantu, jangan memarahi atau mengkritik apabila menemukan ketidakcocokan.
Cukup berikan saran, seperti, “Ayah, jangan diajak main dulu, dia baru makan nanti khawatir muntah."
Dengan begitu, sikap ‘kebapakan’ suami akan terbentuk tanpa harus berkata kasar padanya.
- Kurang Memanfaatkan Waktu Tidur Siang
Menurut penelitian, orang tua kehilangan 400-750 jam di tahun pertama usia anak. Untuk itu, sebaiknya optimalkan waktu tidur siang untuk menutup kekurangan tidurmu saat malam. Abaikan dulu pekerjaan rumah lain untuk sementara. Saat Si Kecil tidur, sebaiknya kamu juga ikut tidur agar kembali segar saat bangun nanti.
- Reaksi Berlebihan atau Panik
Banyak orang tua baru yang punya reaksi berlebihan terhadap suatu keluhan, misalnya bayi muntah atau demam. Biasanya hal ini terjadi di tahun pertama. Agar tidak melakukan kesalahan ini, bekali dirimu dengan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan bayi, dari sumber yang terpercaya. Cobalah untuk tenang, karena panik dapat membuatmu mengambil keputusan atau melakukan tindakan yang tidak bijak.
- Kurang Fokus pada Penyembuhan Setelah Melahirkan
Bayimu memang baru saja lahir, dan kesehatannya penting untuk diperhatikan. Namun, jangan lupa juga bahwa kamu pun sedang dalam masa pemulihan pasca melahirkan. Apalagi jika kamu melahirkan melalui operasi caesar. Kamu perlu mengonsumsi makanan dengan gizi yang baik, banyak minum air putih, dan cukup istirahat untuk mempercepat pemulihanmu.
- Terlalu Memusingkan Hal Kecil
“Apakah bayiku cukup stimulasi?” “Sepertinya bayiku terlalu aktif.“ Orangtua baru umumnya sangat detail pada hal-hal kecil seperti ini, padahal ada banyak hal penting yang masih harus dipikirkan. Terlalu memikirkan hal-hal kecil yang tidak penting dapat membuatmu merasa stres. Sebaiknya jangan terlalu ambil pusing hal-hal kecil semacam itu, dan biarkan semua berjalan sewajarnya saja.
Sebagai orang tua baru, wajar saja bila kamu sering merasa khawatir. Namun, kekhawatiran tersebut akan semakin berkurang seiring bertambahnya pengalamanmu serta usia Si Kecil. Jika kamu memang merasa terbebani oleh keadaan, jangan ragu untuk meminta pertolongan. Tapi, sebaiknya mintalah bantuan pada keluarga atau tenaga ahli yang dapat dipercaya.
Melakukan kesalahan sebagai orang tua merupakan hal yang wajar. Namun, alangkah baiknya jika kamu bisa menghindari kesalahan-kesalahan tersebut. Yuk, optimalkan dan nikmati masa-masa merawat Si Kecil.
http://jabar.tribunnews.com/2018/03/19/penting-nih-ini-lho-kesalahan-yang-sering-dilakukan-pasutri-yang-baru-jadi-orangtuaBagikan Berita Ini
0 Response to "Penting Nih, Ini Lho Kesalahan yang Sering Dilakukan Pasutri yang Baru jadi Orangtua"
Post a Comment