TRIBUNJABAR.ID - Sekarang ini banyak perokok yang beralih ke vape alias rokok elektrik. Mereka beranggapan bahwa vape lebih aman dibandingkan dengan rokok.
Sebagian lainnya menggunakan vape sebagai cara untuk berhenti merokok.
Meski begitu, vape juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita.
Sebuah penelitian, dilansir Kompas.com, menunjukkan bahwa perasa yang digunakan dalam liquid vape berpotensi menjadi bagian yang paling beracun dari uap yang kita hirup.
• Jalankan Imbauan Menteri Kelautan dan Perikanan, Pegiat Lingkungan di Cirebon Tanam 2.500 Mangrove
• Rahasia di Balik Adegan Motor Terbang Jokowi Terkuak, Inilah Sosok Pemeran Penggantinya
Liquid vape mengandung berbagai bahan kimia yang berbeda pada setiap produk.
Menurut Flori Sassano, seorang peneliti utama di Fakultas Kedokteran, University of North Carolina, beragam bahan kimia dalam vape beracun bagi sel manusia, tapi yang paling beracun adalah perasa yang terkandung dalam cairan atau liquid vape.
Bahan kimia ini termasuk vanillin dan cinnamaldehyde, yang masing-masing menghasilkan rasa vanili dan kayu manis.
Bahan perasa tersebut sebenarnya telah disetujui oleh Foods and Drugs Administration, yaitu badan POM di Amerika Serikat untuk dikonsumsi lewat mulut.
Namun, bukan berarti bahan perasa tersebut aman untuk dihirup dari vape atau rokok elektrik.
Bahan perasa ini dikatakan aman ketika dicerna dalam tubuh tetapi bahaya ketika dihirup masuk dalam sistem pernapasan.
http://jabar.tribunnews.com/2018/08/19/sebuah-hasil-penelitian-sebut-vape-rasa-vanili-dan-kayu-manis-paling-berbahayaBagikan Berita Ini
0 Response to "Sebuah Hasil Penelitian Sebut Vape Rasa Vanili dan Kayu Manis Paling Berbahaya"
Post a Comment