Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, SOREANG - Berdasarkan data 2017 PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Jawa Barat memiliki 20.000 hektare lahan yang sudah tidak produktif.
Sebanyak 50 persen lahan tidak produktif tersebut akan dikerjasamakan dengan masyarakat untuk kembali ditanami.
"(Lahan) PTPN yang kurang produktif sekitar 20 ribu hektar dari data tahun 2017," ujar Direktur Utama PTPN VIII, Bagya Mulyanto di Perkebunan Teh Malabar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Selasa (14/8/2018).
Upaya kerja sama kelola lahan tersebut sebagai upaya PT Perkebunan Nusantara VIII dalam meningkatkan taraf kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar perkebunan.
Sedangkan 50 persen sisa lahan lainnya akan dilakukan penanaman ulang atau replanting.
"Untuk kawasan dataran tinggi akan kami replanting lagi, tetapi kalau daerahnya kurang pas akan kami kerja samakan dengan masyarakat sekitar. Mungkin kalau daerah situ untuk kopi karena kopi kan nilainya (harga) sangat bagus, kami kerjasamakan dengan masyarakat," katanya.
Selain upaya pemanfaatan lahan perkebunan teh yang tidak produktif sebagai upaya mendorong perekonomian masyarakat. Hal tersebut juga merupakan upaya pengamanan lahan, agar lahan perkebunan teh tersebut tidak ditanami komoditas lain yang tidak mempunyai fungsi konservasi.
"Di samping untuk pengamanan lahan biar nanti masyarakat tidak menanam yang bukan peruntukannya, juga untuk menambah kesejahteraan masyarakat sekitar juga untuk PTPN VIII," katanya.
Penanaman lahan ini sudah berjalan seperti di Kebun Bagjanegara ditanami Nilam, di perkebunan Batulawang ditanami Serehwangi.
Kemudian perkebunan yang di Cikaso dan Agrabinta ditanami kekayuan dan palawija
"Nanti pola-pola ini akan kami kembangkan ke kebun yang lain, tapi yang memenuhi fungsi konservasi. Dan di Kertamanah kami akan mengembangkan (pohon) kina, di samping untuk penghijauan, kami juga akan mengimpor kina ini, makanya kita tanam lagi," tuturnya.
Penanaman lahan tidak produktif ini sudah mulai dilakukan. Tapi pihaknya berharap 2018-2019 ini sudah bisa selesai dilakukan.
"Kami sudah mulai menanam tapi kalau untuk menjadi area tutupan mungkin di 2019. Replenting mungkin 50 persen, 50 persennya lagi kita kerjasamakan dengan masyarakat," katanya.
http://jabar.tribunnews.com/2018/08/14/ptpn-viii-jawa-barat-punya-20000-hektare-lahan-yang-sudah-tidak-produktifBagikan Berita Ini
0 Response to "PTPN VIII: Jawa Barat Punya 20.000 Hektare Lahan yang Sudah Tidak Produktif"
Post a Comment