TRIBUNJABAR.ID, BANGKALAN - Moh Soleh (19), warga Desa Sanggrah Agung, Kecamatan Socah, tiba-tiba membacok tetangganya, Moh Dahlan (90) di halaman Masjid Baiturrohman desa setempat, Senin (7/5/2018) malam.
Beruntung, aksi Soleh berhasil dihentikan warga yang kala itu masih berada di masjid usai melaksanakan Salat Isya.
Kendati demikian, korban dilarikan ke RSUD Syamrabu Bangkalan karena menderita luka bacok di pinggul bagian kanan.
Kanitreskrim Polsek Socah Aiptu Zainal Arifin mengungkapkan, pembacokan terjadi lantaran iritasi mata yang diderita pelaku tak kunjung sembuh selama sebulan.
"Iritasi biasa pada mata. Pelaku menuduh korban telah menyantet," ungkap Zainal kepada Surya, Selasa (7/5/2018).
Baca: Satpol PP Larang Tempat Hiburan Malam Beroperasi Selama Ramadan
Kasubbag Humas Polres Bangkalan AKP Bidarudin menambahkan, penganiayaan itu terjadi ketika korban baru saja turun dari masjid.
Pelaku sengaja menunggu tak jauh dari lokasi.
"Tanpa banyak bicara, pelaku langsung memghampiri dan membacok ke arah atas pinggul kanan korban," imbuh Bidarudin.
Kaget mendapat serangan, korban berlari kembali masuk masjid dengan pinggul berlumuran darah. Upaya pelaku untuk mengejar korban dihentikan sejumlah warga.
Baca: Penumpang di Kopo Kebingungan Tak Ada Angkot, Untung Ada Relawan dan Bus Bantuan
"Seorang warga meminta pelaku menyerahkan celurit. Pelaku menuruti dan kabur meninggalkan lokasi," jelasnya.
Menjelang dini hari, polisi mendapatkan pelaku bersembunyi di salah seorang keluarganya, Desa Sanggrah Agung. Tanpa perlawanan, ia digelandang ke Mapolsek Socah.
"Kami akan membawa pelaku ke RS menur untuk memeriksakan kejiwaannya," pungkas Bidarudin.(Surya/Ahmad Faisol)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Usai Salat Isya, Pria Ini Malah Bernasib Tragis, Bermula dari Dugaan Santet Hingga Iritasi Mata
http://jabar.tribunnews.com/2018/05/08/kakek-berusia-90-tahun-dibacok-selepas-isya-pelaku-menuding-disantet-korbanBagikan Berita Ini
0 Response to "Kakek Berusia 90 Tahun Dibacok Selepas Isya, Pelaku Menuding Disantet Korban"
Post a Comment