VIDEO TEASER: Tol Bandung-Cilacap Tunggu Penentuan Lokasi

Laporan Tim Liputan Tribun Jabar

HEADLINE koran TRIBUN JABAR edisi Rabu 29 Agustus 2018 menyajikan laporan utama tentang Jalan Tol Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Cilacap, yang tengah dalam proses studi kelayakan atau feasibility study, diharapkan terkoneksi dengan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Penjabat Gubernur Jabar, Mochamad Iriawan, mengatakan koneksi dua tol ini akan mempersingkat jarak distribusi barang dari Priangan Timur atau Jabar bagian selatan dengan kawasan di pantai utara Jabar, dan sebaliknya.

"Jadi, nantinya sayuran yang selama ini berasal dari Garut, Pangalengan, dan lainnya bisa langsung ke Cirebon tanpa harus ke pasar induk di Jakarta dulu. Selama ini dikirim ke Jakarta dulu, baru ke Cirebon," kata Iriawan di Gedung Sate, akhir pekan lalu.

Dengan terkoneksinya dua tol tersebut, bahkan dengan Tol Purbaleunyi, distribusi logistik bisa lebih cepat dan murah, dan berujung pada pelambatan laju inflasi. Hal ini disebabkan kian murahnya biaya transportasi.

Iriawan mengatakan tol ini rencana awalnya hanya memiliki panjang 72 kilometer, menjadi penghubung dari Bandung sampaiTasikmalaya.

Namun, menurut hasil kajian lebih lanjut, tol ini akan dimulai dari Km 146 Tol Purbaleunyi di Gedebage, menuju Majalaya, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Cilacap.

"Akhirnya gerbang tol tidak di Cileunyi, tapi nanti ada interchange ke Gedebage dan Majalaya yang merupakan pusat industri juga. Ada 40 lebih industri di Majalaya dan kita ingin logistik bisa lancar dan cepat," ujarnya. (*)

Bagaimana tanggapan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jabar, Robby Dwikojuliardi yang menganggap upaya pembuatan tol dalam kota yang di canangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung sebagai suatu langkah yang kurang tepat?

Selengkapnya, baca koran TRIBUN JABAR edisi Rabu 29 Agustus 2018.

Perbaharui informasi di www.tribunjabar.id.

Let's block ads! (Why?)