Bupati Bandung Minta PT Wika Segera Bayar Utang ke Vendor Tol Soroja, Main Hukum Pun Siap

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, SOREANG -Bupati Bandung Dadang M Naser menyayangkan tindakan PT Wijaya Karya (Wika), yang belum membayarkan sisa pembayaran proyek pembangunan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) kepada sejumlah vendor senilai Rp 19 miliar.

Bupati meminta PT Wika dan PT CLMJ (Citra Marga Lintas Jabar) selaku konsorsium pemenang tender Tol Soroja, agar tidak berbelit-belit hingga memperlambat proses pembayaran padahal proyek tol soroja telah selesai.

• Panggilan Sayang Dimas Anggara dari Nadine Chandrawinata, Dalam Bahasa Indonesia Artinya Harta

"Tolong diselesaikan masalah (sisa pembayaran) ini malu lah katanya pengusaha besar BUMN tapi kok menekan yang kecil," kata Dadang, saat ditemui di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Jumat (13/7).

Seperti diberitakan Tribun Jabar, sebelumnya sejumlah vendor di bawah sub kontraktor PT Citra Bangun Selaras (CBS) menuntut kontraktor PT Wika agar segera membayarkan, sisa pembayaran pembangunan proyek Tol Soroja yang belum dibayarkan senilai Rp 19 miliar.

Empat Pemain Real Madrid yang Mungkin Beruntung Cristiano Ronaldo Ke Juventus https://t.co/8iZDdCdN20 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 13, 2018

Para perwakilan dari 8 vendor ini memasang spanduk berukuran besar di exit Tol Soroja Soreang pada Selasa (10/7/2018). Karena tidak ditanggapi oleh PT Wika, para vendor ini kembali menggelar aksi demo di exit Tol Soroja Soreang, Kamis (12/7/2018).

Dikatakan Dadang, jika akar persoalannya berada pada hitungan yang disodorkan PT CBS, sehingga PT Wika enggan membayar bisa dilakukan pengukuran ulang. Bahkan bupati menyarankan agar bagian tol dibongkar saja, sebagai pembuktian.

Tak Banyak yang Tahu, Ini Potret Dua Anak Meriam Bellina yang Ganteng https://t.co/e8bX7gIXYT via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 13, 2018

"Mereka (PT Wika) mengukur berdasarkan volume kalau CBS hitungnya urugan. Wika hitungannya juga diflat (sama rata) dia enggak bener hitungannya," ujarnya.

Dikatakan Dadang, jika PT Wika hanya mengeluarkan angka Rp 1,5 miliar untuk proses pembayaran kepada PT CBS sangat tidak rasional. Dadang mengaku siap mengawal jika kasus ini harus menempuh jalur hukum.

"Ya silakan kalau terkait angka ada pendekatan (mediasi) berapa realnya. Mau selesai di hukum ayo tanding hukum. Saya pasti bela BUMD (CBS). Pemkab siap kawal kasus ini banyak tuh kesalahan PT Wika," kata Bupati.

Let's block ads! (Why?)