Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, CISARUA - Akses jalan penghubung antardesa di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat rusak parah.
Jalan tersebut tak pernah tersentuh perbaikan oleh pemerintah daerah setempat, bahkan kerusakan jalan ini kerap membahayakan pengguna kendaraan saat datang musim hujan.
Jalan yang rusak itu ada di Jalan Terusan Perkebunan Pangheotan, Desa Sadangmekar.
Selain sebagai penghubung antardesa, akses jalan ini juga biasa dijadikan sebagai jalur alternatif masyarakat dari Lembang dan Cisarua ke Cikalongwetan maupun Padalarang.
Maman (57), warga Desa Sadangmekar mengatakan, kerusakan jalan ini sudah selama lima tahun. Setiap tahun padahal warga sering menyampaikan aspirasi kepada pemerintah, tetapi dambaan warga agar akses jalan baik hingga saat ini tak kunjung terwujud.
Baca: Susunan Pemain Sriwijaya FC vs Persib Bandung: Jonathan Bauman Starter
Baca: Streaming Indosiar Sriwijaya FC vs Persib Bandung - Kesempatan Jonathan Bauman Unjuk Gigi
"Kalau desa sebelah sudah diaspal, di perbatasan antara Kecamatan Cisarua dan Cikalongwetan sudah bagus. Tinggal di desa ini yang masih rusak parah sekitar lima tahunan," katanya di lokasi, Minggu (1/4/2018).
Panjang jalan yang rusak membentang sepanjang lima kilometer, dengan kondisi masih berkontur tanah dan bebatuan. Maman menyebut yang melewati jalan tersebut hanya para penggemar motor trail saja.
"Tiap hari Minggu biasanya dipakai kebut-kebutan motor trail. Kalau kami yang biasa pakai motor matic atau bebek, suka hati-hati, takut tergelincir jatuh," ujarnya.
Meski jalan rusak ini berada di daerah pelosok, dia mengaku bahwa jalan ini sangat strategis digunakan masyarakat dari dua kecamatan untuk mengangkut hasil sayuran, sebab dapat memangkas waktu perjalanan bila dibandingkan dengan melewati jalur biasa.
Bukan hanya itu, jalan tersebut juga sering dilalui masyarakat menuju ke objek wisata di Kecamatan Cikalongwetan.
"Jika kondisi jalan mulus, tentu daerahnya bisa lebih ramai serta bakal meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat. Angkutan umum juga sering lewat sini karena sangat dibutuhkan warga, terutama ibu-ibu yang pergi ke pasar, karena kalau pakai motor suka bahaya, apalagi kalau hujan, banyak kubangan air," katanya.
Dadang (38) warga lainnya mengaku pesimis jika jalan ini diperbaiki pemerintah.
Pasalnya, usulan warga sudah sering disampaikan hingga ke pemerintah desa tapi tak pernah ditanggapi.
"Kalau usulan sudah sering, bahkan ibu kades juga sering lewat sini, sama-sama ikut merasakan kerusakan jalan. Sudah kami tuntut untuk segera diperbaiki, tapi dia selalu minta warga bersabar sampai sekarang," kata Dadang.(*)
Baca: Anggi Gisel: Berat Melihat Masa Lalu Karena Ada Makan Konate, tapi Yakin Persib Bandung Menang 1-0
http://jabar.tribunnews.com/2018/04/01/lima-tahun-jalan-penghubung-antardesa-di-cisarua-rusak-warga-bilang-kades-bisanya-cuma-sabarBagikan Berita Ini
0 Response to "Lima Tahun Jalan Penghubung Antardesa di Cisarua Rusak, Warga Bilang Kades Bisanya Cuma Sabar"
Post a Comment