Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kakek Momo, seorang penjual poster dan kalender di sekitaran Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, dekat Jalan Pinus Raya, rupanya mengaku pernah menjadi seorang tukang becak selama puluhan tahun.
Dalam tulisan Tribun Jabar sebelumnya diceritakan, kakek Momo yang mengaku berusia 80-an tahun berjualan poster dan kalender seharga Rp 5000 untuk menghidupi dirinya yang tinggal sendiri dan sudah tak punya rumah di Kota Bandung.
"Saya itu sebelumnya jadi tukang becak sudah hampir 50 tahunan," ujarnya saat ditemui Tribun Jabar di lokasi dia berdagang, Selasa (17/4/2018).
Momo mengaku, menjadi tukang becak sejak tahun 1960-an.
Baca: Sehari Hanya Untung Rp 6 Ribu, Kakek Momo Hidup Sebatang Kara Berjualan Poster dan Kalender
Saat itu, dia mengatakan, mempunyai modal untuk membeli becak karena pernah bekerja di sebuah kantor kemiliteran di Aria Jipang, Bandung.
"Pernah jadi pesuruh dulu di Aria Jipang," kata Momo.
Setelah menjadi pesuruh, selama puluhan tahun pun dia mengais rezeki dan menghidupi istrinya dengan menjadi tukang becak.
Namun, saat awal tahun 2000-an, kejadian buruk menimpa dirinya.
http://jabar.tribunnews.com/2018/04/17/hidup-sebatang-kara-kakek-momo-terpaksa-berhenti-jadi-tukang-becak-alasannya-bikin-sedihBagikan Berita Ini
0 Response to "Hidup Sebatang Kara, Kakek Momo Terpaksa Berhenti jadi Tukang Becak, Alasannya Bikin Sedih"
Post a Comment